• Kembali ke Website Pertuni - www.pertuni.or.id
  • Testimony
  • Berita Tunanetra
  • Blog
  • World Blind Union Publications


  • Senin, 06 April 2009

    [mitra-jaringan] Anak Anjing Yang Cacat

    Sebuah toko hewan peliharaan (pet store) memasang papan iklan yang menarik
    bagi anak-anak kecil, "Dijual Anak Anjing"..
    Segera saja seorang anak lelaki datang, masuk ke dalam toko dan bertanya
    "Berapa harga anak anjing yang anda jual itu?" Pemilik toko itu menjawab,
    "Harganya
    berkisar antara 30 - 50 Dollar."
    Anak lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa keping
    uang, "Aku hanya mempunyai 2,37 Dollar, bisakah aku melihat-lihat anak
    anjing
    yang anda jual itu?" Pemilik toko itu tersenyum.. Ia lalu bersiul memanggil
    anjing-anjingnya.

    Tak lama dari kandang anjing munculah anjingnya yang bernama Lady yang
    diikuti oleh lima ekor anak anjing. Mereka berlari-larian di sepanjang
    lorong toko.
    Tetapi, ada satu anak anjing yang tampak berlari tertinggal paling belakang.
    Si anak lelaki itu menunjuk pada anak anjing yang paling terbelakang dan
    tampak
    cacat itu.
    Tanyanya, "Kenapa dengan anak anjing itu?" Pemilik toko menjelaskan bahwa
    ketika dilahirkan anak anjing itu mempunyai kelainan di pinggulnya, dan akan
    menderita cacat seumur hidupnya.
    Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, "Aku beli anak anjing yang cacat
    itu." Pemilik toko itu menjawab, "Jangan, jangan beli anak anjing yang cacat
    itu. Tapi jika kau ingin memilikinya, aku akan berikan anak anjing itu
    padamu."

    Anak lelaki itu jadi kecewa. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Aku
    tak mau kau memberikan anak anjing itu cuma-cuma padaku. Meski cacat anak
    anjing
    itu tetap mempunyai harga yang sama sebagaimana anak anjing yang lain. Aku
    akan bayar penuh harga anak anjing itu. Saat ini aku hanya mempunyai 2,35
    Dollar.
    Tetapi setiap hari akan akan mengangsur 0,5 Dollar sampai lunas harga anak
    anjing itu."
    Tetapi lelaki itu menolak, "Nak, kau jangan membeli anak anjing ini. Dia
    tidak bisa lari cepat. Dia tidak bisa melompat dan bermain sebagaimana anak
    anjing
    lainnya."

    Anak lelaki itu terdiam. Lalu ia melepas menarik ujung celana panjangnya.
    Dari balik celana itu tampaklah sepasang kaki yang cacat. Ia menatap pemilik
    toko itu dan berkata, "Tuan, aku pun tidak bisa berlari dengan cepat. Aku
    pun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main sebagaimana anak lelaki
    lain.
    Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu membutuhkan seseorang yang
    mau mengerti penderitaannya."

    Kini pemilik toko itu menggigit bibirnya. Air mata menetes dari sudut
    matanya. Ia tersenyum dan berkata, "Aku akan berdoa setiap hari agar
    anak-anak anjing
    ini mempunyai majikan sebaik engkau."



    Cheers,

    Rachel
    Http://remang-remang.blogspot.com

    0 Komentar:

    Posting Komentar

    Berlangganan Posting Komentar [Atom]

    << Beranda