• Kembali ke Website Pertuni - www.pertuni.or.id
  • Testimony
  • Berita Tunanetra
  • Blog
  • World Blind Union Publications


  • Senin, 15 Juni 2009

    [mitra-jaringan] Bermula dari kasus wijaya

    dear Mitra Jaringan

    Baru saja saya mendengar bahwa sekarang didalam brosur fakultas tarbiah UIN dituliskan bahwa untuk calon mahasiswa cacat tidak bisa mendaftar dalam fakultas ini. Kabar ini saya terima dari Pak Abas Sukardi seorang guru agama SLBA pembina tingkat nasional Lebak bulus yang menyimpan brosur tersebut.

    Sejauh ingatan saya sekitar tahun 1986-an SGPLB juga pernah ditutup untuk tunanetra. Katanya karena seorang guru tidak boleh cacat.

    Yang menjadi pertanyaan saya apakah itu memang tercantum didalam Undang-undang keguruan, atau ini hanya prospektif masing-masing pihak. Bagi Anda yang memahami peraturan masalah keguruan tolong dijawab.

    Jika larangan seorang guru tidak boleh cacat itu tercantum dalam peraturan yang resmi maka tugas kita bersama adalah memperjuangan agar undang-undang itu harus diubah. Namun jika itu karena semata-mata prospektif dari pihak UIN, maka tugas kita adalah melakukan pendekatan kepada UIN.

    Beberapa alasan yang mungkin bisa dimajukan adalah:

    1. Jika ada seorang guru tunanetra yang benar-benar menguasai satu bidang studi tertentu, umumnya seorang tunanetra lebih nyaman diajar sesama tunanetra.

    2. Untuk mata pelajaran tertentu seperti misalnya pendidikan agama islam biasanya seorang tunanetra lebih menguasai khususnya untuk arab braille. Saya pernah belajar di SLBA pemalang tidak mendapat pelajaran Arab Braille karena guru agama yang mengajar waktu itu orang awas dan tidak menguasai Arab Braille, bahkan Huruf Braille biasa Beliau tidak menguasai. Namun begitu disini saya tidak berpendapat bahwa tidak ada orang awas yang menguasai arab braille. Namun jika guru agamanya seorang tunanetra secara moral lebih mempunyai tanggungjawab.

    3. Dengan teknologi yang memadai seorang tunanetra dimungkinkan untuk berkopentensi dengan orang yang awas, meskipun harus mengajar orang awas.

    Sugiyo

    0 Komentar:

    Posting Komentar

    Berlangganan Posting Komentar [Atom]

    << Beranda